Selasa, 28 Oktober 2014

MASALAH SOSIAL RASISME


Rasisme memiliki arti suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu, bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur yang lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial, terkadang dalam memandang hubungannya dengan manusia lainserasa dibatasi oleh sekat-sekat perbedaan secara fisik. Hal ini wajar karena manusia dilahirkandengan membawa gen bawaannya masing-masing. Namun apabila dari perbedaan ini sampai memunculkan prasangka, walhasil bisa mengakibatkan fungsi bermasyarakat kita menjadi terganggu. Apapun nama dan bentuk dari prasangka ini, kesemuanya bermuara pada apa yang disebut rasisme. 

Rasisme berdiri tidak hanya dalam barisan yang kuat, akan tetapi rasisme juga tertanam dalam kaum yang lemah. Jika yang kuat menindas yang lemah karena mereka memiliki basis kekuasaan maka yang lemah akan melakukan perlawanan secara diam-diam. Jadi jelaslah bahwa  rasisme ada di antara kita.

Di Indonesia masih ada pada sebagian masyarakat di Negara kita yang berperilaku rasis, meskipun tindakan rasis yang ditujukan bukan pada warna kulitnya, namun lebih kepada penghinaan terhadap daerah asal, silsilah, nama maupun status sosial.

Contoh paling sahih adalah kata “kampungan” yang sering kita dengar di sinetron televisi. Kata kampungan disini berarti penghinaan terhadap orang desa, dan dianggap tidak memiliki norma kehidupan standar perkotaan. Sebagai orang yang lahir, tumbuh, besar, dan mencari penghidupan di desa tentu saya sangat miris dan tersayat hatinya bila mendengar kata tersebut disebutkan dalam adegan sinetron. Walaupun itu hanya adegan dalam sebuah sinetron tapi pengaruh kata “kampungan” yang ditimbulkan televisi sangat luas dan bisa mempengaruhi perkembangan anak khususnya anak di pedesaan. Mereka akan berada dalam situasi minder dan tidak memiliki kepercayaan diri sehingga ‘nrimo’ saja dengan keadaan dan cap kampungan yang sudah terlanjur melekat seperti dalam adegan sinetron. Pengaruh buruk juga bisa terjadi untuk anak di perkotaan, bagaimana mereka tidak akan memiliki kepekaan terhadap sesama dan lingkungan sekitarnya karena beranggapan lebih superior dibandingkan dengan anak di pedesaan. Tentu akan seperti apa generasi mereka ketika telah dewasa.

Isu rasisme juga berdampak kepada eksklusi sosial kepada orang atau kelompok tertentu. Dimana orang atau kelompok tertentu tersebut menjadi terbatas aksesnya akibat isu rasisme. Sehingga bisa dikatakan bahwa isu rasisme hanya akan menjadi hal yang serius jikalau telah membatasi akses seseorang atau kelompok tertentu.

Faktor Penyebab Rasisme
                Budaya dan adat istiadat setiap bangsa ataupun negara berbeda beda sehingga mempengaruhi pola pikir dan pemahaman apa dan maksud sentimen ras / suku / etnis, yang pada akhirnya tentu akan mempengaruhi kultur dan paradigma penanganan dalam hukum acara. Ada negara yang menolerir pakaian sexy atau berbugil ria, tetapi ketika ada yang sekedar bersiul memuji atau menggoda, sudah dapat dikategorikan sebagai pelecehan seksual dan bisa dipidana.  Tentu tidak semua negara sama dalam penerapannya, kadang kadang perkosaan bisa dianggap perzinahan, bahkan ada yang lebih ekstrem dengan mengkategorikan duduk mengangkang sebagai pertanda mau mesum atau berpakaian sexy sebagai layak diperkosa sehingga kategori perbuatan juga akan berbeda hukumannya.

Kembali ke masalah rasialisme atau rasisme, sentimen akan terjadi oleh berbagai faktor dan kepentingan. Bisa saja karena faktor ketidak adilan ataupun akibat persamaan di mata hukum yang dianggap timpang, seperti yang terjadi saat kerusuhan LA puluhan tahun lalu akibat penangkapan penjahat dengan kekerasan yang sempat direkam. Bisa juga masalah kriminalitas berbungkus masalah hukum akibat pengangguran dan kesenjangan sosial seperti yang terjadi di Inggris tahun lalu, Burma dan Perancis.

Solusi Penanggulangan Permaasalahan Rasisme
            Sebagai mahasiswa saya menyarankan agar masyarakat lebih menghargai perbedaan yang ada. Perbedaan diciptakan bukan untuk saling mengucilkan satu sama lain, tetapi untuk membuat orang saling berbagi/membantu karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan. Mencoba untuk menerima kekurang pada diri sendiri mungkin bisa menjadi langkah awal untuk tidak besikap rasisme.

Sumber : 
http://brianbie.wordpress.com/2013/11/23/masalah-rasis-yang-tidak-pernah-hilang/
http://media.kompasiana.com/new-media/2013/01/25/rasialisme-atau-rasisme--522825.html


Senin, 30 Juni 2014

Semester Terakhir Dimana Skala Prioritas Tak Berlaku

            Saya merupakan salah satu mahasiswa Universitas Gunadarma jurusan D3-Manajemen Informatika, saat ini saya sedang menempuh semester terakhir yaitu semester 6. Berbeda dari beberapa universitas yang ada di Universitas Gunadarma kami mahasiswa semester memiliki kewajiba untuk membuat Penulisan Ilmiah. Saat sedang ingin berfokus ke penulisan ilmiah saya mendapatkan tugas softskill yang sangat berbeda dari sebelumnya.
            Menapa berbeda? Karena tugas kali ini yang diberikan Ibu Kartika Sari selaku dosen “Terapan Komputer Perbankan” membuat penelitian dengan metode TAM yang harus menggunakan data dari hasil kuisioner. Setiap pertemuannya selalu diminta untuk mempresentasikan tugas yang telah diberikan setiap babnya . Sungguh berbeda cara ibu dosen ini karena biasa saya hanya mendengarkan dosen berbicara akan tugas yang diberikan untuk di upload ke blog dan di posting ke studentsite saja.
            Tanggal 24 Juni 2014 adalah saat tugas itu harus dikumpulkan,sesungguhnya tugas ini saya abaikan karena banyak tugas yang ada disemester ini. Semua tugas sangat penting ditambah dengan penulisan ilmiah yang ada, skala prioritas tak berlaku untuk semester ini. Semua mempunyai nilai yang penting untuk semester ini.
            Saya jam 8 pagi sudah berada dikampus untuk mengumpulkan tugas softskill. Saya langsung menuju ruangan E52, disana ternyata sudah ada teman saya yang sudah lebih dahulu datang. Untuk mengumpulkan tugas hanya boleh 2 orang masuk secara bergantian dan sisanya menunggu diluar. Stelah cukup lama menunggu saya dapat kabar bahwa yang belum mengumpulkan tugas harus dating lagi nanti siang jam setengah 3 sore. Dikarena ibunya ada keperluan yang lain, cukup kecewa saat itu saya.
            Sesuai waktu yang telah disepakti saya dan teman-teman saya yang lain menuju keruangan E52 kembali. Masih tetap sama yang diperbolehkan masuk 2 orang bergantian. Saya menunggu dengan yang lain hingga mendapat giliran sama masuk bersam amar dan maulana dan saat itu waktu sudah menunjukan pukul 5 sore. Saat masuk kami sudah diberikan pertanyaan oleh ibu dosen “Kalian copas juga kan?” kami pun menjawab “iya bu” sambil senyum-senyum malu. Ibu Kartika sebenarnya kecewa namun masih memberikan kami kesempatan untuk membuat sebuah artikel dari tugas makalah yang kami buat untuk memperbaiki nilai.

            Makalah penelitian saya berjudul “PENGGUNAAN MOBILE BANKING DI KALANGAN MAHASISWA DAERAH CINJANTUNG DAN SEKITARNYA” dengan menggunkan teori Technology Acceptance Model (TAM). Dalam penelitian saya mengambil sampel sebanyak 30 responden. Berikut grafik grafik penelitian: 





Berikut uraian hasil tanggapan responden mengenai M-Banking dengan pendekatan Tecnology Acceptance Model (TAM) yaitu:
        1.      Perceived Usefulness
        Berikut pertanyaan kuisioner dari Perceived usefulness :




Pada grafik diatas setuju 30 responden


Pada grafik diatas ragu-ragu 4 responden, setuju 23 responden dan sangat setuju 3 responden


Pada grafik diatas ragu-ragu 5 responden dan setuju 25 responden

Pada grafik diatas ragu-ragu 4 responden, setuju 25 responden dan sangat setuju 1 responden

      Keterangan:
      F = Jumlah Responden                        3 = Ragu-ragu
      1 = Sangan Tidak Setuju                     4 = Setuju
      2 = Tidak Setuju                                 5 = Sangat Setuju


       2.      Perceived Ease of Use
       Berikut pertanyaan kuisioner dari Perceived Ease of Use : 


Pada grafik diatas tidak setuju 1 responden, ragu-ragu 13 responden dan setuju 16 responden

Pada grafik diatas ragu-ragu 17 responden dan setuju 13 responden

Pada grafik diatas tidak setuju 1 responden, ragu-ragu 9 responden dan setuju 20 responden

      Keterangan:
      F = Jumlah Responden                        3 = Ragu-ragu
      1 = Sangan Tidak Setuju                     4 = Setuju
      2 = Tidak Setuju                                 5 = Sangat Setuju


      3.      Attitude Toward Using
      Berikut pertanyaan kuisioner dari Attitude Toward Using :



Pada grafik diatas tidak setuju 1 responden, ragu-ragu 17 responden dan setuju 12 responden

Pada grafik diatas tidak setuju 1 responden, ragu-ragu 9 responden, setuju 18 responden dan sangat setuju 2 responden

Pada grafik diatas tidak setuju 1 responden, ragu-ragu 15 responden dan setuju 14 responden

Pada grafik diatas tidak setuju 1 responden, ragu-ragu 8 responden, setuju 20 responden dan sangat setuju 1 responden


      Keterangan:
      F = Jumlah Responden                        3 = Ragu-ragu
      1 = Sangan Tidak Setuju                     4 = Setuju
      2 = Tidak Setuju                                 5 = Sangat Setuju


      4.      Actual Usage
      Berikut pertanyaan kuisioner dari Actual Usage :


Pada grafik diatas tidak setuju 3 responden, ragu-ragu 15 responden dan setuju 12 responden

Pada grafik diatas tidak setuju 2 responden, ragu-ragu 14 responden, setuju 13 responden dan sangat setuju 1 responden

     Keterangan:
     F = Jumlah Responden                        3 = Ragu-ragu
     1 = Sangan Tidak Setuju                     4 = Setuju
     2 = Tidak Setuju                                 5 = Sangat Setuju

Selajutnya kita mencari skor ideal : 
 

            a.      Perceived Usefulness
Skor ideal = 4*5*30 = 600

            b.      Perceived Ease of Use
            Skor ideal = 4*5*30 = 600

            c.       Attitude Toward Using
            Skor ideal = 3*5*30 = 450

            d.      Actual Usage
            Skor ideal = 2*5*30 = 300

Demikian artikel ini saya buat, semoga artikel ini diterima oleh Ibu Kartika Sari selaku dosen "Terapan Komputer Perbankan" dan saya mendapatkan nilai A. Aamiin 
Terima kasih.

Jumat, 31 Januari 2014

4.4 SIKLUS KEUANGAN

Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan. Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :

    ·         Sistem Pemilikan : Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi. Jadi sistem pemilikan adalah sebuah komponen atau elemen yang dimiliki secara eksklusif serta memegang kontrol terhadap sesuatu.

    ·        Sistem Catatan Jurnal. : pencatatan transaksi keuangan. Transaksi meliputi penjualan, pembelian, pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun organisasi. Pembukuan biasanya dilakukan oleh seorang ahli pembukuan.

    ·         Sistem Pelaporan Keuangan.  : Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:

1.  Laporan neraca.
2.  Laporan laba/rugi.
3.  Laporan Perubahan Ekuitas.
4.   Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa Laporan arus kas atau Laporan arus dana.
5.  Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.



4.3 SIKLUS PRODUKSI

Aktivitas Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi


Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
- Bauran produk
- Penetapan harga produk
- Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
- Manajemen Biaya
- Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
- Perancangan Produk
- Perencanaan dan Penjadwalan
- Operasi Produksi
- Akuntansi Biaya



Perancangan Produk (Aktivitas 1)
Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.



Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.



4.2 SIKLUS PENGELUARAN

Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Dalam SIA siklus pengeluaran, paling tidak terdapat empat sub sistem yang harus dirancang, yaitu: sistem pembelian, system penerimaan barang, system voucher, dan system pengeluaran kas

Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.

Sikklus Pengeluaran: Keputusan-keputusan penting

Berapakah tingkat optimal persediaan dan perlengkapan yang akan ditanggung?
Pemasok manakah yang memberikan kualitas dan layanan terbaik dengan harga terbaik ?
Dimanakah persediaan dan perlengkapan akan disimpan ?
Bagaimana cara organisasi mengkonsolidasi pembelian di lintas unit untuk mendapatkan harga yang optimal ?
Bagaimana TI dapat digunakan untuk meningkgatkan baik efisiensi maupun keakuratan fungsi logistik inbound ?
Apakah tersedia cukup kas untuk memanfaatkan diskon yang diberikan oleh pemasok ?
Bagaimana pembayaran ke vendor dapat dikelola untuk memaksimalkan arus kas ?
Apakah tiga aktivitas bisnis dasar dalam siklus pengeluaran ?
Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Membayar barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.

Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]):

Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.
Pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan, baik biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan.
Pesanan pembelian adalah sebuah dokumen atau formulir elektronis yang secara formal meminta pemasok untuk menjual dan mengirimkan produk yang disebutkan dengan harga yang telah ditentukan.
Pesanan pembelian juga merupakan janji untuk membayar dan menjadi sebuah kontrak begitu pemasok menyetujuinya.
Sering kali, beberapa pesanan pembelian dibuat untuk memenuhi satu permintaan pembelian.
Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas bisnis utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.

Metode-metode pengendalian persediaan alternatif :

MRP (material requirement planning)
JIT (just in time)

Apakah perbedaan utama antara Materials requirements planning (MRP) dan Just-In-Time (JIT) ?

Sistem MRP menjadwalkan produksi untuk memenuhi perkiraan kebutuhan penjualan, sehingga menghasilkan persediaan barang jadi.
Sistem JIT menjadwalkan produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan, sehingga secara nyata meniadakan persediaan barang jadi.

Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:

Permintaan pembelian adalah sebuah dokumen yang mengidentifikasikan berikut ini :

Peminta dan mengidentifikasi nomor barang
Menspesifikasikan lokasi pengiriman dan tanggal dibutuhkan
Deskripsi, jumlah barang, dan harga setiap barang yang diminta
Dan dapat berisi pemasok yang dianjurkan

Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Apakah keputusan penting itu ?
Menetukan pemasok (vendor)

Faktor-faktor apakah yang harus dipertimbangkan dalam membuat kieputusan ini ?
Harga, kualitas bahan baku
Dapat diandalkan dalam melakukan pengiriman

Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:
Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan-kebutuhan informasi:

Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:

Memutuskan apakah menerima pengiriman
Memeriksa jumlah dan kualitas barang

Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:

Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.

Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.

Membayar barang dan jasa (layanan): Menyetujui Faktur Pemasok
Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk pembbayaran.

Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
Kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran

Tujuan utang usaha adalah untuk mensahkan pembayaran hanya untuk barang dan jasa yang dipesan dan benar-benar diterima.

Ada dua cara untuk memproses faktur penjualan dari vendor :
Sistem tanpa voucher
Sistem Voucher

Membayar barang dan jasa (layanan): Memperbaiki Utang Usaha
Pemrosesan efisiensi dapat diperbaiki dengan:

Meminta para pemasok untuk memberikan faktur secara elektronis, baik melalui EDI atau melalui Internet
Penghapusan faktur vendor (pemasok). Pendekatan tanpa faktur ini disebut Evaluated Receipt Settlement (ERS).
Membayar Barang: Membayar faktur penjualan yang telah disetujui
Kasir menyetujui faktur
Gabungan dari faktur vendor dengan dokumen pendukungnya disebut : Bundel voucher.
Keputusan penting dalam proses pengeluaran kas adalah menetapkan apakah akan memanfaatkan diskon yang ditawarkan untuk pembayaran awal.
Fungsi ketiga dari SIA adalah menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Kegunaan dalam siklus pengeluaran berarti bahwa SIA harus memberikan informasi operasional yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi-fungsi berikut ini :


Kebutuhan Informasi
– Menetapkan kapan dan seberapa banyak tambahan persediaan yang akan dipesan.

– Memilih pemasok yang tepat untuk pesanan.

– Memverifikasi akurasi faktur dari vendor.

– Memutuskan apakah diskon pembelian harus dimanfaatkan.

– Mengawasi kebutuhan arus kas untuk membayar kewajiban yang belum diselesaikan.

Sebagai tambahan, SIA harus memberikan informasi evaluasi strategis dan kinerja berikut ini:

– Efisiensi dan efektivitas bagian pembelian

– Analisis kinerja pemasok, seperti pengiriman tepat waktu dan kualitas.

– Waktu yang digunakan untuk memindahkan barang dari area penerimaan ke produksi.

– Persentase diskon pembelian yang dimanfaatkan.

Siklus Pengeluaran

Hutang Dagang

Pengendalian: Tujuan, Ancaman, dan Prosedur
Fungsi lain SIA yang dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut terpenuhi:
Transaksi-transaksi diotorisasi dengan tepat.
Transaksi-transaksi dicatat dengan valid.
Valid, otorisasi transaksi dicatat.
Transaksi dicatat secara akurat.
Ø Aset (Kas, persediaan, dan data) diamankan (dijaga) dari kehilangan atau pencurian.
Ø Aktivitas bisnis dilakukan secara efisien dan dengan efektif.
Ø Apakah ancaman-ancaman itu ?

– Mencegah kehabisan &/atau keleihan persediaan

– Meminta barang yg tidak dibutuhkan

– Membeli dengan harga yg dinaikkan

– Membeli barang berkualitas rendah

– Membeli dari pemasok yang tidak diotorisasi

– Komisi (kickbacks)

Menerima barang yang tidak dipesan
Membuat kesalahan dalam penghitungan
Mencuri persediaan
Gagal memanfaatkan diskon pembelian yang tersedia
Kesalahan mencatat dan memasukkan data dalam utang usaha
Kehilangan data
Apakah prosedu-prosedur pengendalian itu ?


– Sistem pengendalian persediaan

– Analisis kinerja pemasok

– Persetujuan permintaan pembelian

– Batasi akses ke permintaan pembelian kosong

– Konsultasi daftar harga

– Pengendalian anggaran

Gunakan daftar pemasok yang disetujui
Persetujuan pesanan pembelian
Pemesanan pembelian sebelum penomoran
Larangan hadiah dari para pemasok
Insentif ke semua rekening pengiriman
Pengendalian akses phhisik
Cek ulang akurasi faktur
Pembatalan pengepakan voucher


4.1 SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan tersebut.

Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.

AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENDAPATAN

Empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :

Penerimaan pesanan dari para pelanggan

a. mengambil pesanan pelanggan

b. Persetujuan kredit

c. Memeriksa ketersediaan persediaan

d. Menjawab permintaan pelanggan

Pengiriman barang

a. Ambil dan pak pesanan

b. Kirim pesanan

Penagihan dan piutang usaha

a. Penagihan

b. Pemeliharaan data piutang usaha

c. Pengecualian : Penyesuaian rekening dan penghapusan

Penagihan kas

PENGENDALIAN : TUJUAN, ANCAMAN, DAN PROSEDUR

Didalam siklus pendapatan, SIA yang didesain dengan baik harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan2 berikut ini dicapai :

* Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar
* Semua transaksi yang dicatat valid (benar2 terjadi)
* Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat
* Semua transaksi dicatat dengan akurat
* Asetdijaga dari kehilangan ataupun pencurian
* Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif

Ancaman dan pengendalian dalam siklus pendapatan

Ancaman

1. pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau tidak akurat

2. Penjualan secara kredit ke pelanggan yang memiliki catt. Kredit buruk

3. Legitimasi pesanan

4. Habisnya persediaan, biaya penggudangan, dan pengurangan harga

5. Kesalahan pengiriman: barang dag., jumlah dan alamat yang salah

6. Pencurian persediaan

7. Kegagalan untuk menagih pelanggan

8. Kesalahan dalam penagihan

9. Kesalahan dalam memasukkan data ketika memperbarui piutang usaha

10. Pencurian kas

11. Kehilangan data

12. Kinerja yang buruk

Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan

1. Pemeriksaan edit entri data.

2. Persetujuan kredit oleh manajer bag. Kredit bukan oleh fungsi penjualan: catt yang akurat atas saldo rek. pelanggan.

3. Ttd diatas dokumen kertas, ttd digital dan sertifikat digital untuk e-biz

Sistem pengendalian persediaan.

4. Rekonsiliasi pesanan penjulana dengan kartu pengambilan dan slip pengepakan: pemindai kode garis.

5. Pengendalian aplikasi entri data.

6. Batasi akses fisik ke persediaan.

7. Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan.

8. Pengendalian edit entri data

Daftar harga.

9. Rekonsiliasi buku pembantu piutang usaha dengan buku besar: laporan bulanan ke pelanggan.

10. Pemisahan tugas; minimalisasi penanganan kas; kesepakatan lockbox; konfirmasikan pengesahan dan penyimpanan semua penerimaan.

11. Rekonsiliasi periodic laporan bank dengan catt seseorang yang tidak terlibat dalam pemrosesan penerimaan kas.

12. Prosedur cadangan dan pemulihan dari bencana; pengendalian akses (secara fisik dan logis).

13. Persiapan dan tinjauan laporan kinerja.

Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. Terdapat empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :

1. Entri Pesanan Penjualan :

Mengambil pesanan dari pelanggan.
Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan.
Memeriksa ketersediaan persediaan.

2. Pengiriman

Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut, proses ini terdiri dari dua tahap :

Mengambil dan mengepak pesanan.
Mengirim pesanan tersebut.

3. Penagihan dan Piutang Usaha

Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan, melibatkan :

Penagihan ke para pelanggan.
Memelihara data piutang usaha.

4. Penagihan Kas

Menangani kiriman uang pelanggan.
Menyimpannya ke bank.

Pengendalian (tujuan, ancaman, prosedur)

Di dalam siklus pendapatan, SIA yang didesain dengan baik harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut ini dicapai :

* Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar.
* Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi).
* Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat.
* Semua transaksi dicatat dengan akurat.
* Aset (kas, persediaan, dan data) dijaga dari kehilangan ataupun pencurian.
* Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif.

Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan dan Model Data

SIA didesain untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data kegiatan bisnis agar manajemen mendapatkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan.

Data Operasional

Data operasional dibutuhkan untuk mengawasi kinerja dan untuk melakukan tugas-tugas rutin berikut ini :

Merespons pertanyaan pelanggan mengenai saldo akun dan status pesanan.
Memutuskan apakah kredit pelanggan tertentu dapat ditambah atau tidak.
Menentukan ketersediaan persediaan.
Memilih metode untuk mengirim barang.

Informasi Sekarang dan Masa Lalu

Informasi yang lampau dan yang saat ini diperlukan agar menajemen dapat membuat keputusan strategis berikut ini :

* Menentukan harga produk dan jasa.
* Menetapkan kebijakan mengenai retur penjualan dan garansi.
* Memutuskan jangka waktu kredit yang ditawarkan.
* Menentukan kebutuhan pinjaman jangka pendek.
* Merencanakan kampanye pemasaran yang baru.

Penilaian Kinerja

SIA juga harus menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kinerja proses yang penting berikut ini :

* Waktu respons terhadap pertanyaan pelanggan.
* Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi dan mengirim pesanan.
* Persentase penjualan yang membutuhkan pemesanan ulang.
* Tingkat dan tren kepuasan pelanggan.
* Analisis pangsa pasar dan tren penjualan.
* Analisis profitabilitas berdasarkan produk, pelanggan, dan area penjualan.
* Volume penjualan dalam dolar dan jumlah pelanggan.
* Keefektifan iklan dan promosi.
*Kinerja staf penjualan.
*Pengeluaran piutang ragu-ragu dan kebijakan kredit.

Sumber : http://bilalprasetiyo.blogspot.com/2011/11/revenue-cycle-siklus-pendapatan.html